Senin, 18 November 2013

MUSIK dan INDIEPENDENT


MUSIK dan INDIEPENDENT




“Salam Musik”, begitu sapaan akrab yang sering kita dengar di lingkungan musisi senior maupun anak-anak band jika pertama kali berkenalan. Musik sangat akrab di telinga kita maupun di kehidupan kita sehari-hari. Kita mau melakukan aktifitas selalu ditemani iringan musik dengan earphone dari salah satu gadget yang dimiliki (berkendara, naik angkutan, bersepeda, melakukan tugas-tugas ringan, bersantai atau apapun yang berkegiatan obyektif), sehingga ada yang mengatakan jika hidup tanpa musik bagaikan minum teh tanpa gula, denyut nadi jantung pun kalau kita rasakan seperti metronome didalam irama musik. Sadar atau tidak sadar manusia dan mahluk hidup lainnya sudah terintregasi oleh irama atau rhytme musik.
Jika kita lihat dan kita ikuti perkembangan musik saat ini, baik didunia atau di Negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia, sudah sangat pesat sekali perkembangan baik dari segi genre musik maupun technologi dari alat-alat musik sendiri. Itu bisa dilihat dari media-media yang sering kali mengulas dan membahas perkembangan tersebut, sehingga masyarakat ikut terlibat dalam fase-fase itu. Diharapkan memang didalam industry musik, masyarakat turut serta sebagai konsumen maupun penikmat musik agar tercapai booming tidaknya dari hasil recording sebuah band sebagai sebuah maha karya.
Seorang Musisi atau anak Band akan berpikir bagaimana karya mereka bisa dinikmati atau dibeli oleh masyarakat. Itu berarti band atau musisi harus paham betul mengenai market planner dari sebuah progress materi(karya). Disini akan coba kami ulas tentang bagaimana kita bisa masuk ke jalur mainstream tapi melalui system Indiependent.

MAINSTREAM adalah system distribusi maupun promosi yang dilakukan Industri Major Label dengan mengikuti selera pasar/konsumen/penikmat musik yang bisa dibilang terjangkau oleh segmen tersebut. System tersebut meliputi Promo TV Nasional, Ring Back Tone, Radio-radio nasional, Media cetak nasional, Media online, dan distiribusi fisik secara nasional. System ini bagi kalangan/pelaku Industri bisa dibilang sangat menguntungkan dan sangat cepat rating dari penggemar Band/Artis/Musisi tersebut karna daya jangkaunya yang begitu luas di lingkungan nasional. Asal saja materi band/musisi tersebut bisa masuk di pasaran, maka beruntunglah si Band/Artis tersebut untuk disepakati dalam bentu kontrak exclusive(Pihak Band/Artis tidak perlu mengeluarkan segepok uang untuk sebuah progress).  Namun terkadang di system ini punya kelemahan-kelemahan yang sering terjadi, kelemahan tersebut terletak pada report-report yang diterima baik dari traffic Ring Back Tone dan Distribusi Fisik melalui agen-agen retail. Report yang diterima oleh Band/pencipta terkadang tidak sama dengan pemberitaan yang ada(contoh kasus penghasilan RBT dari almarhum Mbah Surip dari label dengan pemberitaan media yang simpang siur sehingga membuat bingung dari pihak keluarga almarhum). Belum lagi dengan beberapa option breakdown titip promo ataupun titip edar yang selangit yang dibebankan pada calon band/artis.
Itu sekelumit dari kelemahan Mainstream dan Keuntungan Mainstream, (By: Achox Volt@)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar